Jelang eksekusi,siapa teroris itu?

Alloh menjadikan bumi ini sebagai tempat tinggal, wadah bagi manusia untuk mengabdi kepadaNya. Dengan demikian  Alloh memfungsikan manusia sebagai khalifah (Qs 2:30). Khalifah adalah wakil atau mandataris Alloh, pelaksana hukum Alloh di muka bumi. Jadi pembuat hukum adalah hak perogratif Alloh semata, sementara aparatur pelaksananya manusia.

Maka bumi ini layak dan berhak dikuasai, dipimpin oleh orang-orang beriman saja yang menjalankan fungsinya. Sehingga keberadaan bumi ini sebagai KERAJAAN ALLOH. Namun…bagaimana halnya bila bumi ini dikuasai oleh manusia yang melampaui batas atau THOGUT?. Maka yang terjadi adalah ancaman/teror bagi eksistensi atau keberlangsungan bumi, segala isi dan seluruh penghuninya. Kekacauan senantiasa akan terjadi dalam berbagai bidang kehidupan, IPOLEKSOSBUDHANKAM. Dan berbagai upaya telah diupayakan mengatasi kekacauan tersebut. Namun upaya2 tersebut akan sia-sia belaka, hanya sebatas tambal sulam. Pergantian kepemimpinan hanya pergantian sosok belaka, sementara akar permasalahannya, yaitu SISTEM yang akan mewadahi terlaksananya hukum Alloh dan akan mengikat manusia untuk beriman kepada Alloh saja tidak diupayakan untuk ditegakkan.

Hingga kini mereka (Thogut) itu sedang berkuasa. Maka segala hukum dan kebijakan yang diproduksi tidak akan menghasilkan manfaat apapun bagi manusia. Kemadlorotan dan kekacauan senantiasa akan berlangsung selama mereka menguasai tiap-tiap wilayah di bumi ini. Dan sekarang mereka sedang dan akan mengeksekusi mati PARA TERORIS versi mereka. Dan Alloh-pun akan mengeksekusi mereka di akhirat kelak dengan eksekusi yang lebih pedih. Jadi Terosis menurut pandangan siapa, Alloh atau manusia kebanyakan…?.

6 komentar di “Jelang eksekusi,siapa teroris itu?

  1. salam kenal dari bandung,
    Salom, Tuhan memberkati, hale luyah

    walaupun ediogi dan keyakinan saya bedah dengan amrosi cs, tapi saya kagum dengan gerakan-gerakan mereka, di negara anda ini yang sudah jadi sarang portitusi dan korupsi dan orang yang menjadi pemimpin di negeri ini lebih dominan di kuasi hati nuraninya dengan “dajjal” ( meminjam kata orang islam dajjal itu bapaknya setan) sudah berprilaku seperti hewan, jadi hanya ada satu kata “LAWAN”

    Satpol PPP saja yang menjadi alat resmi negara anda kadang berperilaku seperti binatang terhadap pedagang kaki lima, dan presiden anda SBY kadang juga mempertontokan perilaku premanisme seperti preman tanah abang misalnya menegur aparat negara dengan menunjuk dengan cara yang tidak sopan di rapat kabinet dan pertemuan LEMHANas yang di hadiri pejabat daerah dan di liput stasiun TV

    dan kiyai-kiyai, ulama-ulama anda yang mengaku sarjana islam yang katanya alumni al-ashar mesir, saya curiga beliau itu dulu mahasiwa STKR (Semester Tinggi Kredit Renda) ngomongya ngaur (kata orang jawa) dan suka menjadikan tameng hadis-hadis palsu misalnya “jihad yang paling besar adalah melawan hawa nafsu” (itu hadis palsu menurut tetanga saya yang berprofesi sebagai ustas)

    jadi hanya satu kata apapun namanya apakah jihad atau apalah yang jelas lawan tanpa kompromi, seperti yang saya baca buku mengenai sejarah abu bakar ( khalifa I pertama orang islam) orang yang tidak bayar sakat, orang murtad di perangi apalagi orang-orang bule yang membawa ajaran kapitalisnya yang merusak moral bangsa.

    seandainya masyarakat bali tidak mencari nafkah dengan parawisata, saya yakin mereka berterimah kasih dengan amrosi cs, kalau tidak percaya tanya para pendeta-pendeta hindu apa merekah setuju dengan perilaku orang bule yang mempertontonkan kelaminnya seperti hewan ????????

Tinggalkan komentar